Hadiri Wisuda dan Ujian Umum Badko LPQ Kota Semarang, Mbak Ita Sampaikan Pentingnya Pendidikan Moral
- Ditulis oleh Editor - Badko LPQ Semarang
SEMARANG (Sigi Jateng) – Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ) Kota Semarang menggelar ujian umum dan wisuda di Auditorium III UIN Walisongo Semarang pada Minggu (19/6/2022).
Dr. Bahrul Fawaid, selaku Ketua Badko LPQ Kota Semarang mengatakan ada 1620 santri yang mengikuti ujian umum dan 1085 yang mengikuti wisuda.
“Hari ini yang mengikuti ujian umum ada 1620 dan wisuda 1085,” jelasnya.
Selain itu, Badko LPQ Kota Semarang juga menggelar open donasi untuk warga sekitar Gunung Semeru yang terdampak erupsi.
Donasi yang terkumpul kurang lebih sekitar 25 juta rupiah.
“Donasi atau sumbangan bencana semeru terkumpul kurang lebih sekitar 25 juta rupiah,” lapornya.
Dalam wisuda tersebut para santri juga mengucapkan Ikrar Cinta Tanah Air. Di akhir, Bahrul menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih atas perhatian dan bantuan pendidikan non formal kota semarang yang secara simbolis diberikan oleh Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti.
“Dengan ini, Semarang akan semakin hebat,” tandasnya.
Sementara itu, Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu selaku Wakil Walikota Semarang mengucapkan Selamat pada santri yang mengikuti ujian umum dan wisuda.
“Kami memiliki kebanggaan pada santri. Maka dari itu saya ucapkan selamat kepada santri yang diwisuda dan yang mengikuti ujian,” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu.
Selain itu, Mbak Ita juga mengucapkan terimakasih pada ustadz dan ustadzah LPQ Kota Semarang telah membantu menyemarakkan dunia pendidikan non formal, terutama pendidikan keagamaan di Kota Semarang.
“Terimakasih Ustadz LPQ semoga amal baik para ustadz dan ustadzah mampu membangun Kota Semarang lebih baik lagi,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Mbak Ita mengatakan, peran pendidikan non formal, terutama agama, adalah membangun moral anak sejak dini. Sehingga dengan begitu, demoralisasi yang menyebabkan generasi muda melakukan tindakan negatif bisa diminimalisir.
“Demoralisasi bertentangan dengan norma sosial dalam masyarakat sehingga menyebabkan kejahatan. Contoh pemuda yang menganiaya temannya sendiri.
Pemuda yang seharusnya punya kegiatan yang positif malah melakukan hal yang tidak terpuji,” tuturnya.
Mbak Ita juga menyampaikan pentingnya rasa cinta tanah air dan mengkampanyekan Islam moderat dan melawan radikalisme.
“Lulusan diharapkan cinta tanah air Karena di kota semarang sudah masuk paham radikal,” ujarnya.
Di akhir, Pak Ateng selaku Ketua Badko Jateng menegaskan pihaknya siap berperan dan diperankan dalam pembangunan kualitas pendidikan.
“Siap berperan dan diperankan, kami juga menyampaikan dukungan dari Pemkot sudah cukup optimal,” tutupnya. (Mushonifin)