Survey UMKM bagi Ustadz Ustadzah Pelaku Usaha Badko LPQ Kota Semarang Tahap Akhir
- Ditulis oleh Editor - Badko LPQ Semarang
Semarang ||mata elang Nusantara.com-Mengajar ngaji, menjadi guru TPQ adalah tugas mulia yang saya yakin tidak semua mampu menjalaninya. Banyak orang yang bisa dan mungkin lebih pandai daripada kita, namun yang mau, yang berkenan belum tentu semua. Terlebih lagi jika, hal ini secara materi dan ekonomi tidak memiliki nilai kemanfaatan yang langsung, dan orang pun berfikir berkali kali untuk menjalaninya. Demikian komentar dan kesimpulan awal H. Agus Haryadi Selak Wakil Ketua 2 Badko LPQ Kota Semarang, yang bertanggung jawab terhadap Program Merdeka Usaha tahun 2022 ini.
Dan alhamdulillah, dari hasil beberapa kali survey terhadap ustadz ustadzah LPQ Kota Semarang, Masya Allah sangat luar biasa.
Etos kerja dan semangat mengajar ngaji berimbang, sehingga apa yang menjadi aktivitas ekonomi, usaha ekonomi juga untuk menopang kehidupan bersama keluarga kecil ustadz dan ustadzah tersebut.
Ustadzah Tutik, usaha buka warung kelontong di rumah ikut orang tua (ngopeni ayah) asal Wonogiri. Menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, snack, alat tulis dan lain-lain.
Demikian pula ustadzah Umi Makrifah, dalam menambah penopang ekonomi, beliau kalo sore ngajar TPQ Di Bintang kecil, mulai jualan penthol goreng dan penthol kuah di jalan Arjuna dari jam 10.00 pagi sampai sore dan kalo sabtu Ahad sampai malam.
Satu lagi pasangan ustad Soegijo ustadzah Arin Pegiat TPQ di jalan Gurame Semarang Utara. Berkhidmah mengajar TPQ dari sore sampai bakda Isyak mengajar. Dan ingin membuka usaha membuat baju Gamis dan Jilbab dengan brand sendiri. Sudah memiliki modal suami istri ini sebuah mesin jahit dan mesin obras serta sudah sejak lama menerima permak pakaian di rumah kontrakkannya yang sekaligus sebagai Tempat anak anak Mengaji/ TPQ.
Gambaran ini nenunjukkan bahwasanya, semangat dan ghiroh berdakwah menegakkan ayat Allah khususnya di dunia TPQ, tidaklah harus menunggu mapan ekonomi, lebih materi. Tidak. Namun ini semua adalah panggilan jiwa, panggilan hati, terlebih adalah panggilan iman. Makan dakwah jalan, mengajar ngaji dan TPQ jalan dan upaya ihtiar ekonomipun jalan. Luar biasa, semoga kita semua iatiqomah nenjalanihya. Aamiin