SEMARANG, suaramerdeka.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) menyalurkan ratusan

paket daging dam haji kepada para guru dan pendidik keagamaan di Kota Semarang.

Penyaluran daging dilakukan di dua lokasi, yakni Aula Kemenag Kota Semarang dan Kantor Sekretariat Badko LPQ Kota Semarang.

Ratusan penerima manfaat berasal dari berbagai lembaga pendidikan keagamaan, antara lain 50 ustaz yang tergabung dalam Badko LPQ, 10 guru dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), serta 30 anggota Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA).

Selain itu, Baznas juga menyalurkan 125 paket daging kepada korban kebakaran, 70 paket ke panti asuhan, 6 paket untuk UPZ KKG, dan sejumlah paket bagi warga kurang mampu di sekitar Semarang.

Setiap penerima mendapatkan lima kemasan daging siap saji dengan varian rasa seperti rendang, kari, dan gulai.

Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan Ditjen PHU Kemenag RI Mucholihimun, Komisioner Baznas Kota Semarang Nur Fuad, Kepala Kemenag Kota Semarang Muhtasit, serta Kasi PHU Kemenag Kota Semarang Mawardi.

Menurut Mucholihimun, daging yang dibagikan merupakan hasil pengelolaan dam dari jamaah haji tahun 2025.

“Ada sekitar 8.000 jamaah yang mempercayakan pemotongan dam melalui Baznas, sementara 5.000 jamaah lainnya melalui Adhdhohi. Totalnya sekitar 13.000 jamaah,” jelasnya.

Ia menambahkan, mulai tahun depan, pelaksanaan dam akan difokuskan hanya melalui dua jalur resmi, yaitu Baznas dan Adhdhohi (lembaga resmi Arab Saudi).

“Kalau ingin dam dilakukan di Arab Saudi bisa lewat Adhdhohi, tapi jika ingin manfaatnya kembali ke masyarakat Indonesia, bisa melalui Baznas,” ujarnya.

Mucholihimun berharap pada tahun 2026 semakin banyak jamaah yang menitipkan dam melalui Baznas.

“Tahun ini distribusi daging dam dilakukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jakarta, dan Banten. Ke depan, kami menargetkan minimal 100 ribu jamaah mempercayakan damnya ke Baznas,” tambahnya.

Wakil Ketua III Baznas Kota Semarang, Nur Fuad, mengatakan bahwa pendistribusian daging dam haji di dalam negeri memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.

“Dulu dam dipotong di Arab Saudi, sehingga masyarakat Indonesia tidak bisa merasakan manfaatnya. Kini, dengan pengelolaan oleh Baznas, manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Ia menilai, jika seluruh jamaah haji Indonesia menitipkan damnya kepada Baznas, manfaatnya sangat besar, tidak hanya untuk mengurangi kemiskinan, tapi juga membantu pemenuhan gizi dan pengentasan stunting.

“Baru sekitar 8.000 jamaah yang mempercayakan dam ke Baznas. Bayangkan kalau semua jamaah, sekitar 221 ribu orang, menitipkan damnya, tentu manfaatnya luar biasa,” jelasnya.

Ketua Badko LPQ Kota Semarang, Bahrul Fawaid, juga menyambut baik program ini.

“Ada lebih dari 6.500 pengajar Al-Quran dan hampir 91 ribu santri di bawah naungan Badko LPQ.

Program ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah, Kemenag, dan Baznas terhadap para pendidik Al-Quran di Semarang,” katanya.

Program distribusi daging dam haji ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat di berbagai daerah di Indonesia.